JABAR - Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) Summit 2024 yang berlangsung di Auditorium K.H. Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Bandung (UMB), Jawa Barat resmi ditutup pada Minggu (10/11).
Kegiatan yang dirangkai dengan musyawarah nasional (munas), seminar dan pengumuman pemenang Olpain itu terlihat dihadiri langsung oleh Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Atip Latipulhayat.
Selain itu, hadir juga Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Abu Rokhmad dan anggota Komite III DPD RI Destita Khairilisani, serta Rektor UMB Herry Suhardiyanto.
Ketua Umum DPP AGPAII Endang Zaenal menegaskan, peningkatan akhlak mulia bukan hanya tanggung jawab PAI namun seluruh mata pelajaran. Menurutnya, hal itu telah menjadi tujuan pendidikan nasional.
Endang menjelaskan bahwa saat ini guru PAI seluruhnya berjumlah kurang lebih 243.000 orang. Untuk itu, kata dia, jangan ada yang mencoba menghilangkan pendidikan agama di Indonesia.
Terakhir, Endang berharap kolaborasi antara Kementerian Pendidikan dan Kementerian Agama dapat berjalan lebih apik, agar seluruh permasalahan yang dialami guru PAI dapat terselesaikan dengan baik.
"Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mensukseskan AGPAII Summit 2024 Dan Olimpiade Pendidikan Agama Islam Indonesia (Olpain) 3, " ucap Endang dalam kata sambutan.
Masih di tempat yang sama, Rektor Universitas Muhammadiyah Bandung Herry Suhardiyanto menjelaskan bahwa trend dekade mendatang 68 persen penduduk bumi diprediksi bakal tinggal di perkotaan.
Untuk itu, Herry berharap agar AGPAII dapat mempertahankan pendidikan agama. Menurutnya, hal itu selaras dengan Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 45 yang menyebut "atas berkat rahmat Allah".
Baca juga:
Patroli Malam, Polsek Cikupa Gelar KRYD
|
"Bonus demografi tidak dimiliki semua negara, AS dan Jepang merupakan negara
dengan mayoritas penduduknya lansia, " ujar Herry pada kegiatan yang juga dihadiri oleh para pengurus DPP dan DPW AGPAII se-Indonesia serta ratusan guru PAI se-Jawa Barat tersebut.
*Munas AGPAII 2024 Lahirkan Rekomendasi*
Sekretaris Jenderal AGPAII Ahmad Budiman menjelaskan bahwa Munas yang pada tahun 2024 diadakan di Kota Kembang tersebut melahirkan beberapa rekomendasi penting.
Pria yang akrab disapa publik dengan sapaan Budiman tersebut berharap, rekomendasi-rekomendasi itu dapat ditindaklanjuti oleh Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
Senada, Wasekjen II AGPAII Abd. Aziz Rofiq juga berharap mata pelajaran PAI kedepannya dapat "naik kelas" menjadi pelajaran yang momennya dinantikan oleh seluruh pelajar Indonesia.
"Sekaligus menjadi pemersatu baik siswa maupun guru-guru PAI, dan memotivasi pemerintah baik pusat maupun daerah untuk mengalokasikan dana bagi peningkatan PAI secara keseluruhan, " ujar Rofik.
*Juara Umum Olpain Disabet Jawa Tengah*
Ketua Panitia Olpain Syaekhudin menjelaskan bahwa juara umum pada olimpiade PAI Indonesia (Olpain) 2024 disabet oleh perwakilan Provinsi Jawa Tengah.
"Sedangkan juara umum II dan III diduduki oleh Jawa Timur dan DKI Jakarta, " ujar Syaekhudin didampingi Sekretaris Olpain 3 Abd. Aziz Rofiq di lokasi kegiatan.
Syaekhudin merinci, untuk tingkat TK, juara I disabet oleh perwakilan Sumatera Utara. Sementara juara II dan III digendong oleh perwakilan Nusa Tenggara Barat serta Banten.
Kemudian tingkat Sekolah Luar Biasa, juara I diduduki oleh perwakilan Lampung. Sementara juara II dan III disabet oleh perwakilan Provinsi Jawa Tengah.
Berikutnya untuk tingkat SD, juara I disabet oleh perwakilan DKI Jakarta dan juara II Provinsi Lampung serta juara III digendong oleh perwakilan Bangka Belitung.
Sementara, untuk tingkat SMP juara I diduduki oleh perwakilan Jawa Timur, dan juara II dipangku oleh Jawa Barat, sedangkan juara III disabet oleh Jawa Tengah.
"Selanjutnya, tingkat SMA/SMK juara I didapatkan oleh perwakilan Jawa Tengah, juara II diduduki Banten sedangkan juara III disabet oleh tuan rumah yakni Jawa Barat, " terang Syaekhudin.
*Olpain Diikuti 2.823 Peserta*
Syaekhudin menambahkan, sasaran Olpain 3 bertajuk "Berprestasi dan Berbudi Pekerti Luhur" itu menyasar peserta didik pada jenjang PAUD/TK, SD, SMP, SMA, SMK, dan SLB di seluruh wilayah Indonesia.
Menurut Syaekhudin, Olpain 3 disambut antusias oleh ribuan peserta. Dia merinci, pendaftar dari tingkat TK/PAUD 50 peserta dan SLB ada 4 peserta.
"Sedangkan SD, SMP, SMA/SMK mencapai 2.823 peserta termasuk peserta dari Sekolah Indonesia di Jeddah ada 9 siswa, " beber Syaekhudin.
Pria murah senyum tersebut menjelaskan bahwa Olpain merupakan kegiatan lomba yang terkurasi di Puspresnas dengan kategori SIMT (Sistem Informasi Manajemen Talenta).
"Salah satu standar Puspresnas yakni sebuah lomba bisa terstandar nasional bila diikuti minimal 150 peserta. Bila belum mencapai jumlah tersebut maka digabung dengan daerah lain dalam bentuk zona, " katanya.
*Respons Orang Tua Peserta Olpain*
Muhammad Abdillah, salah satu orang tua peserta perhelatan Olpain 3 mengapresiasi kegiatan positif yang diselenggarakan oleh AGPAII di Bandung, Jawa Barat tersebut.
Menurut Abdillah, kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi anaknya. Dirinya pun berharap Olpain kedepannya dapat terus ditingkatkan untuk menggali potensi anak-anak Indonesia.
"Pada olimpiade ini anak saya mengikuti lomba bercerita dan berhasil menyabet juara harapan 5 untuk tingkat SD, " kata Abdillah didampingi anaknya Ayudya Luthfia Azkadina.
Selaras dengan hal itu, Doni Mizwar yang datang dari Payakumbuh, Sumatera Barat untuk mendampingi putrinya Hawa Anandita Mizwar juga mengapresiasi kegiatan Olpain tersebut.
"Tidak ada persiapan khusus dan Alhamdulillah putri saya Hawa berhasil masuk 10 besar sebagai juara 6 tingkat SD, " ujar Doni didampingi sang putri tercintanya di lokasi kegiatan.
Nyonya Ayu, ibunda Arsyakayla Ayesha Ilknazara dari SD Islam Al Azhar BSD Kota Tangerang Selatan menjelaskan bahwa putrinya dalam mengikuti Olpain itu mendapatkan bimbingan dari guru di sekolahan.
Menurut dia, olimpiade tersebut sangat bermanfaat bagi anaknya lantaran dapat mengembangkan potensi dan bakat positif. Dia juga berharap kegiatan itu ke depannya dapat terus dilaksanakan
"Persiapan lomba, dibimbing oleh guru di sekolah meliputi penambahan materi dan latihan soal, kemudian latihan bercerita dengan membuat naskah serta diceritakan di depan umum, " kata Ayu, tersenyum sumringah. (Spyn)